Close
Tiga Bulan Tak Menulis, Bagaimana Rasanya?

Tiga Bulan Tak Menulis, Bagaimana Rasanya?

Ini sudah tahun 2023, ehh malah bulan ke dua. Ahh, sialnya sudah penghujung bulan pula.

Hampir memasuki Maret, belum ada satu tulisan pun yang nangkring di blog sejak 14 November. Akhir tahun lalu, Desember juga kosong. Ahh sudah 3 bulan tak menulis.

Rasanya? Bisa gila.

Sebulan Tidak Menulis

Desember 2022, aku masih santai tak ada tulisan. Saat itu juga aku baru saja membayar biaya hosting dan domain wilingga.com. Tak mahal, cukuplah duitnya beli seblak buat puluhan orang.

Sebenarnya ketika itu aku ingin sekali menulis, ada beberapa ide yang berkecamuk ingin diutarakan.

Misalnya, cerita soal aku berhasil masuk dan kerja di perusahaan yang namanya cukup dikenal. Kemudian mau ngobrol panjang lebar soal temen-temen yang baru ketemu di sana.

Tapi sayang seribu kali sayang, kesibukan bekerja dan mengurusi anak. Ehh salahhh. Maksudnya kesibukan bekerja yang bersatu padu dengan kemalasan membuat ide itu masih saja terpendam. Tanpa tau kapan bisa diutarakan.

Dua Bulan Tak Kunjung Menulis

Okeyy, masuk Januari 2023. Awal awal awal awal awal tahun banget.

Sudah banyak sekali terbayangkan ingin menulis apa. Hal paling simple yang bisa dijadikan tulisan saja misalnya. Resolusi 2023.

Ahayyyyy.

Resolusi tinggal resolusi.

Kenyataannya sama saja, belum juga tahun baru dapat mendorongku untuk menulis.

Pada Januari ini, aku sudah mulai agak stress ya. Kepikiran “aduh kapan aku bisa nulis nih? Aduh kok gak nulis-nulis sih? Aduh, ok aku harus baca dulu sebelum nulis.”

Begitu yang ada dalam otak ketika sendirian, atau saat baring ingin tidur.

Bayangkan, ada sejumlah tema yang ingin aku tuangkan. Wisata Riau yang ada di Kampar, kedatangan mama yang hampir satu bulan di Pekanbaru, soal pindah rumah ke Panam. Ahh banyak sekali.

Ide gila ini, sialnya mengganggu tiap malam. Tiap aku scroll Twitter dan Tiktok sebelum tidur. Kadang bikin termenung sendiri sambil menatap jejeran buku kusam di kamar yg sudah jarang disentuh.

Tapi apa daya akibat kemalasan yang tiada obatnya ini, memilih diam, membenam ide-ide menulis itu dalam lautan otak yang paling dalam. Lebay bener.

Memasuki Bulan ke Tiga, Tidak Menulis

Aku gila, benar benar gila. Enggak hampir gila lagi, tapi yang ini beneran gila.

Sulit tidur, itu gejala yang selalu aku rasakan.

Otakku bilang “Wil, kalau kamu enggak nulis, pengalaman-pengalaman yang amat mengesankan itu, bisa saja hilang dalam ingatan. Tapi takkan punah jika dibuat tulisan.”

Puncaknya tadi malam, aku gelisah tak menentu, mood jelek seharian. Aku berbaring hendak rehat sambil scroll media sosial. Hanya tangan yg bergerak, layar hp berpindah dari linimasa seorang kawan hingga yang tak aku kenali. Iya, hanya scroll, tapi pikiran melanglang buana entah ke mana.

Ditambah lagi, esok akan jadi hari terakhir bekerjanya seorang kawan. Dengan resignnya dia, itu cukup memukul keluar rasa kehilangan. Ahh kehilangan lagi.

Alhasil pagi ini jadi ngantuk, sendu, kurang tidur sebab overthingking.

Benar kata orang, obat stress itu salah satunya menulis. Tulis saja, apapun.

Karena setelah menulis, hormon dopamin yang ada dalam tubuhmu akan bekerja ke otak, membuat efek kebahagiaan, ini sama seperti setelah ngemil coklat. Rasanya ingin senyum terus, pasti itu yang aku jabarkan kalau kuliah kedokteran, alias aku gak ngambil jurusan itu, jadi lagi ngarang. Jangan percaya.

Ahh sepertinya benar, aku sudah gila karena tiga bulan tak menulis.

Kalian gila juga gak, kalau lama gak nulis?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *